| |||
Menurut kepala penelitian, Profesor Manfred Spitzer, daya kerja otak bayi dapat mengalami gangguan 'belajar' akibat gambar yang dihasilkan oleh televisi. "Otak bayi tak dapat memroses rangkaian dari tampilan benda maupun suara dari televisi," ujarnya. Penelitian yang sama juga pernah dilakukan Manfred Spitzer di Amerika Serikat. Dalam penelitian tersebut ia melibatkan sekelompok bayi yang memiliki kisaran umur 9 hingga 12 bulan. Kemudian bayi-bayi ia bagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama dibacakan cerita dalam bahasa Cina. Sementara, kelompok bayi lainnya mendengarkan cerita yang sama dari sebuah televisi. | |||
Hasilnya, bayi-bayi dari kelompok pertama dalam waktu dua bulan berselang dapat mengenali suara dalam bahasa Cina. Namun, kelompok dua yang melulu hanya mendengarkan dan melihat tampilan layar di televisi tidak mempelajari apa pun dari yang dilihatkan di televisi. Tak hanya itu saja, penelitian ini juga membuktikan bahwa bayi yang secara berkala dibacakan cerita, maka mereka akan mengenali atau mengetahui jumlah kata delapan persen lebih banyak dibandingkan dengan anak-anak yang hanya melihat acara televisi khusus bayi atau DVD yang khusus diperuntukkan bagi bayi. "Anak-anak yang terlalu banyak menonton televisi terbukti 20 persen lebih rendah perbendaharaan katanya." |
Wednesday, February 20, 2008
Televisi Hambat Perkembangan Otak Bayi?
Thursday, February 07, 2008
Seandainya di indonesia ada..
| |||
Kebijakan perusahaan Hime & Company cukup unik. Bagi karyawan yang berusia 24 tahun diberikan cuti patah hati sehari per tahun, namun mereka yang berusia 25 - 29 tahun dapat mengambil 2 hari per tahun, dan bagi mereka yang lebih tua, diberikan 3 hari per tahun. Miki menjelaskan alasannya. "Perempuan di usia 20-an dapat mencari pengganti cinta mereka lebih cepat, tapi hal tersebut akan lebih sulit bagi mereka yang sudah berusia 30-an. Pastinya putusnya hubungan mereka lebih menyakitkan," demikian Miki menjelaskan kepada Reuters. | |||
Selain cuti patah hati, perusahaan Hime & Company juga memberikan 2 hari per tahun cuti sales shopping leave ketika musim discount agar mereka bisa berbelanja. "Dulu, sebelum ada cuti ini, para karyawan perempuan biasanya mengambil waktu setengah hari ketika musim discount untuk berbelanja, tapi mereka harus menyembunyikan tas belanjaan di loker di stasiun kereta. Tapi sekarang dengan cuti ini, mereka tidak perlu merasa bersalah untuk membawa tas belanja mereka ke kantor, dan kita menikmati saat-saat berbelanja dan uang yang dihabiskan untuknya," ujar Miki menambahkan. |