Thursday, February 07, 2008

Seandainya di indonesia ada..

Cuti Patah Hati untuk Karyawan Di Jepang



"Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati" sebuah lirik lagu yang bercerita bahwa sakit hati sangat tidak mengenakkan. Bahkan di Jepang, mereka yang mengalami sakit hati atau patah hati, diberikan kesempatam cuti atau sebutannya 'cuti patah hati'.

Cuti ini diberikan oleh sebuah perusahaan marketing di Jepang, Hime & Company yang berkantor pusat di Tokyo. Pihak manajemen memberikan satu hari cuti digaji agar karyawan mereka yang sedang patah hati bisa meluapkan kesedihan mereka dan kembali fresh di esok harinya. "Jika cuti hamil kan tidak dibutuhkan semua karyawan. Namun semua orang mengalami patah hati, dan mereka butuh waktu untuk sendiri, sama saja ketika Anda sakit," ujar CEO Hime & Company Miki Hiradate yang perusahaannya bergerak dibidang kosmetik dan produk perempuan.



Kebijakan perusahaan Hime & Company cukup unik. Bagi karyawan yang berusia 24 tahun diberikan cuti patah hati sehari per tahun, namun mereka yang berusia 25 - 29 tahun dapat mengambil 2 hari per tahun, dan bagi mereka yang lebih tua, diberikan 3 hari per tahun. Miki menjelaskan alasannya. "Perempuan di usia 20-an dapat mencari pengganti cinta mereka lebih cepat, tapi hal tersebut akan lebih sulit bagi mereka yang sudah berusia 30-an. Pastinya putusnya hubungan mereka lebih menyakitkan," demikian Miki menjelaskan kepada Reuters.



Selain cuti patah hati, perusahaan Hime & Company juga memberikan 2 hari per tahun cuti sales shopping leave ketika musim discount agar mereka bisa berbelanja. "Dulu, sebelum ada cuti ini, para karyawan perempuan biasanya mengambil waktu setengah hari ketika musim discount untuk berbelanja, tapi mereka harus menyembunyikan tas belanjaan di loker di stasiun kereta. Tapi sekarang dengan cuti ini, mereka tidak perlu merasa bersalah untuk membawa tas belanja mereka ke kantor, dan kita menikmati saat-saat berbelanja dan uang yang dihabiskan untuknya," ujar Miki menambahkan.


1 comment:

Serba serbi said...

Bagus juga , bagaimana di Indonesia ? Mungkin saja nanti para CEO akan dapat mmpertimbangkan seperti di Hime & Company Miki Hiradate.

Powered By Blogger