Wednesday, February 20, 2008

Televisi Hambat Perkembangan Otak Bayi?


Dampak buruk televisi terhadap perkembangan otak anak yang selama ini banyak dibicarakan ternyata bukan isapan jempol semata. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh sejumlah dokter spesialis yang dimuat dalam majalah kedokteran di Jerman, Neu-Isenburg pada awal pekan ini mengungkapkan bahwa acara televisi dan DVD yang dirancangan khusus bagi bayi yang mengklaim dapat meningkatkan perkembangan otak secara nyata ternyata terbukti lebih membawa pengaruh buruk bagi perkembangan otak bayi.

Menurut kepala penelitian, Profesor Manfred Spitzer, daya kerja otak bayi dapat mengalami gangguan 'belajar' akibat gambar yang dihasilkan oleh televisi. "Otak bayi tak dapat memroses rangkaian dari tampilan benda maupun suara dari televisi," ujarnya.

Penelitian yang sama juga pernah dilakukan Manfred Spitzer di Amerika Serikat. Dalam penelitian tersebut ia melibatkan sekelompok bayi yang memiliki kisaran umur 9 hingga 12 bulan. Kemudian bayi-bayi ia bagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama dibacakan cerita dalam bahasa Cina. Sementara, kelompok bayi lainnya mendengarkan cerita yang sama dari sebuah televisi.

Hasilnya, bayi-bayi dari kelompok pertama dalam waktu dua bulan berselang dapat mengenali suara dalam bahasa Cina. Namun, kelompok dua yang melulu hanya mendengarkan dan melihat tampilan layar di televisi tidak mempelajari apa pun dari yang dilihatkan di televisi. Tak hanya itu saja, penelitian ini juga membuktikan bahwa bayi yang secara berkala dibacakan cerita, maka mereka akan mengenali atau mengetahui jumlah kata delapan persen lebih banyak dibandingkan dengan anak-anak yang hanya melihat acara televisi khusus bayi atau DVD yang khusus diperuntukkan bagi bayi. "Anak-anak yang terlalu banyak menonton televisi terbukti 20 persen lebih rendah perbendaharaan katanya."

No comments:

Powered By Blogger